Skip to main content
Rehabilitasi

Kasus Narkotika Melonjak Sepanjang 2024, BNNP Sulawesi Selatan Terus Upayakan Perluasan Jangkauan Layanan Rehabilitasi dan TAT

Dibaca: 22 Oleh 11 Okt 2024Tidak ada komentar
Kasus Narkotika Melonjak Sepanjang 2024, BNNP Sulawesi Selatan Terus Upayakan Perluasan Jangkauan Layanan Rehabilitasi dan TAT
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Makassar, 10 Oktober 2024 — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan mengumumkan hasil terbaru terkait data layanan Tim Asesmen Terpadu (TAT) dan rehabilitasi dalam upaya menangani prevalensi penyalahgunaan narkotika sepanjang tahun 2024. Data ini menunjukkan pentingnya langkah-langkah strategis yang lebih komprehensif untuk menekan angka penyalahgunaan narkotika yang semakin meningkat di kalangan masyarakat, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

Berdasarkan laporan yang diterima, penyalahgunaan narkotika berdasarkan jenis kelamin  masih didominasi oleh laki-laki yang totalnya 516 orang, yang mencapai puncaknya pada bulan Mei dengan 80 kasus. Sementara itu, penyalahgunaan oleh perempuan menunjukkan angka yang lebih rendah dengan puncaknya terjadi pada bulan April, Mei, dan Juli sebanyak 5 kasus dengan total kasus sebanyak 22 orang.

Distribusi penyalahgunaan narkotika berdasarkan domisili juga menunjukkan bahwa Kota Makassar menjadi daerah dengan kasus tertinggi, mencapai 130 kasus sepanjang tahun 2024. Gowa mengikuti dengan 48 kasus, sementara daerah lain seperti Pinrang dan Bulukumba juga mencatat angka yang cukup signifikan.

Ketika dilihat dari segi pekerjaan, mayoritas kasus penyalahgunaan narkotika ditemukan pada kelompok wiraswasta dengan 142 kasus, disusul oleh buruh sebanyak 76 kasus, dan masyarakat yang tidak bekerja sebanyak 59 kasus. Data ini menunjukkan bahwa ketergantungan narkotika tidak terbatas pada kalangan tertentu, tetapi meluas ke berbagai lapisan masyarakat.

Pendidikan terakhir juga menjadi indikator penting dalam memahami penyalahgunaan narkotika. Individu dengan latar belakang pendidikan SMA/SMK/MAmenjadi kelompok terbesar yang terlibat dengan 184 kasus. Hal ini diikuti oleh mereka dengan pendidikan SMP/MTS (96 kasus) dan SD/MI (102 kasus). Kasus pada tingkat pendidikan lebih tinggi seperti S1/D4 dan S2 relatif lebih rendah.

Dari aspek usia, kelompok usia 20-29 tahun menjadi yang paling rentan, dengan 167 kasus. Kelompok usia 30-39 tahun juga menunjukkan angka yang tinggi dengan 141 kasus. Sementara itu, kelompok usia remaja dan usia di atas 50 tahun memiliki prevalensi yang lebih rendah, namun tetap memerlukan perhatian.

BNNP Sulawesi Selatan terus berupaya memperluas jangkauan layanan rehabilitasi dan TAT untuk memberikan bantuan kepada individu yang terlibat penyalahgunaan narkotika. Program rehabilitasi komprehensif dan pendekatan berbasis komunitas diharapkan dapat membantu menekan angka penyalahgunaan di kalangan masyarakat.

Untuk informasi lebih lanjut terkait layanan rehabilitasi dan bantuan TAT, masyarakat dapat menghubungi BNNP Sulawesi Selatan atau mengunjungi situs resmi BNNP Sulawesi Selatan di https://sulsel.bnn.go.id/.

Penulis:

Nabila Ramadhani Arsyad

Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel