
Mahasiswa magang Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerjasama dengan BNNP Sulawesi Selatan menggelar kegiatan psikoedukasi bertajuk “Membangun Versi Terbaik Diri: Membangun Diri, Makna, dan Keberhargaan Diri melalui Aksi Nyata” bagi klien rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama Adi Pradana, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 14 Mei 2025, di Ruang Rapat BNNP Sulsel ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan tersebut menjadi salah satu bentuk kontribusi mahasiswa dalam mendukung proses pemulihan penyalahguna narkotika dengan pendekatan psikologis yang humanis. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Umum BNNP Sulsel, Bambang Wahyudin, SH. M.Kes, dan dihadiri perwakilan dari Bidang Rehabilitasi serta staf Bagian Umum.
Dalam psikoedukasi tersebut, Rahmat Permadi, S.Psi., M.Psi., Psikolog klinis sekaligus dosen Fakultas Psikologi UNM, menjadi narasumber utama. Ia menekankan pentingnya membangun self-esteem dan self-image sebagai fondasi utama dalam proses pemulihan dan rekonstruksi jati diri klien rehabilitasi. Rahmat juga menguraikan mekanisme alam bawah sadar dalam membentuk citra diri, pentingnya harga dan nilai diri, serta rasa hormat terhadap diri sendiri (self-respect). Selain itu, peserta dikenalkan pada berbagai strategi untuk membangun harga diri dan kepercayaan diri secara berkelanjutan.
Sebanyak 16 klien rehabilitasi rawat jalan bersama anggota keluarganya mengikuti kegiatan ini secara aktif. Selain menerima materi, peserta diajak berdiskusi, melakukan refleksi diri, serta menuliskan harapan mereka terkait versi terbaik diri di masa depan. Harapan-harapan ini kemudian ditempelkan pada media berbentuk arsitek diri, yang menjadi simbolisasi pembangunan kembali jati diri yang lebih kuat dan positif.
Kepala Bagian Umum BNNP Sulsel memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini dengan menyatakan bahwa kolaborasi semacam ini penting untuk mendukung pemulihan klien tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga mental dan sosial. Psikoedukasi ini tidak hanya memberikan ruang refleksi bagi klien, tetapi juga menunjukkan bahwa pendekatan edukatif yang tepat mampu memperkuat proses pemulihan secara psikologis. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung rehabilitasi yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.

MAHASISWA MAGANG PSIKOLOGI UNM AJAK KLIEN REHABILITASI BNNP SULSEL BANGUN VERSI TERBAIK DIRI MELALUI PSIKOEDUKASI

MAHASISWA MAGANG PSIKOLOGI UNM AJAK KLIEN REHABILITASI BNNP SULSEL BANGUN VERSI TERBAIK DIRI MELALUI PSIKOEDUKASI

MAHASISWA MAGANG PSIKOLOGI UNM AJAK KLIEN REHABILITASI BNNP SULSEL BANGUN VERSI TERBAIK DIRI MELALUI PSIKOEDUKASI

MAHASISWA MAGANG PSIKOLOGI UNM AJAK KLIEN REHABILITASI BNNP SULSEL BANGUN VERSI TERBAIK DIRI MELALUI PSIKOEDUKASI

MAHASISWA MAGANG PSIKOLOGI UNM AJAK KLIEN REHABILITASI BNNP SULSEL BANGUN VERSI TERBAIK DIRI MELALUI PSIKOEDUKASI