
sulsel.bnn.go.id, Makassar – Maraknya penyalahgunaan narkoba dengan berbagai tingkatan, seperti yang telah dibahas sebelumnya, menuntut adanya tindakan konkrit yang perlu sesegera mungkin dilakukan. Di tulisan ini, ditawarkan beberapa solusi yang sekiranya dapat mengatasi penyalahgunaan narkoba seperti yang telah digambarkan di atas. Solusi pertama yang dapat diterapkan dan dapat secara cepat diterapkan bagi masyarakat luas adalah iklan layanan masyarakat di berbagai media, seperti bioskop dan media sosial. Alasan dipilihnya bioskop dan media sosial sebagai sarana penyebaran pesan untuk mencegah narkoba adalah karena kedua media ini adalah media-media yang, pada abad ke-21 ini, sangat banyak diminati oleh para pelajar seusia SMA.
Berdasarkan data dari We Are Social yang diambil pada tahun 2016, dari penduduk di Indonesia yang berjumlah 259 juta, 30% dari penduduk tersebut menggunakan media sosial. 30% dari total pengguna media sosial tersebut merupakan anak-anak remaja yang berusia 13-19 tahun. Dengan asumsi bahwa pembagian dari pengguna media sosial remaja untuk setiap umur sama, maka dapat dikatakan bahwa media sosial cukup banyak digunakan di kalangan pelajar. Selain itu, apapun yang ditaruh di media sosial akan cepat menyebar ke seluruh penggunanya, sehingga informasi dapat menyebar secara cepat di kalangan pelajar. Maka dari itu, media sosial sangat ideal untuk menyebarkan pesan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Selain media sosial, bioskop juga dapat digunakan untuk menyebarkan pesan berupa iklan layanan masyarakat untuk menghindari narkoba. Anak muda secara umum suka menonton bioskop karena dianggap praktis dan sangat bermakna. Di samping itu, bioskop memiliki daya tarik tertentu karena teknologi di dalamnya sangat canggih sehingga memukau generasi muda, karena hanya di dalam bioskoplah mereka dapat merasakan ketegangan dari suatu film dalam cara yang unik, dengan sound system yang menggelegar dan layar lebar yang memikat mata.
Iklan yang disebarkan di media tersebut, entah di media sosial ataupun di bioskop, harus berasal dari anak muda sendiri. Alasan dari hal tersebut adalah karena hanya anak muda yang tahu bagaimana berkomunikasi dengan sesamanya. Para pelajar SMA sangatlah kreatif dan akan memunculkan ide-ide baru berkaitan dengan cara menyebarkan pesan agar para pelajar SMA menghindari penyalahgunaan narkoba. Maka itu, dengan menempatkan para pelajar sebagai pemeran utama dalam perang memberantas penyalahgunaan narkoba, penyampaian dengan metode iklan layanan masyarakat tersebut diharapkan dapat memikat para pelajar SMA untuk melakukan hal-hal positif dan menjauhi narkoba untuk kepentingan rekreasi.
Selain pembuatan iklan layanan masyarakat, harus ada pelajar yang berperan sebagai duta-duta anti narkoba di seluruh Indonesia. Masa kini, para pelajar SMA sering kali berteman dalam kelompok-kelompok pertemanan yang “eksklusif”. Maka dari itu, sering kali susah untuk memengaruhi orang-orang seperti itu, karena mereka lebih percaya kepada teman mereka sendiri daripada para ahli. Mereka lebih percaya pertimbangan teman daripada hukum yang berlaku secara resmi. Maka dari itu, perlu ada perwakilan-perwakilan dari setiap kelompok tersebut yang dipanggil untuk menjadi perwakilan aktivis anti-NAPZA dalam kelompok pertemanan mereka.
Pengadaan program seperti ini dapat dilakukan di tingkat provinsi. Setiap provinsi akan diberikan ketuanya masing-masing, lalu setiap provinsi akan memanggil perwakilan pelajar dari setiap kabupaten/kotamadya untuk diberi penyuluhan tentang pencegahan narkoba. Pelajar-pelajar ini dapat mengadakan berbagai acara dan lombanya masing-masing, sesuai dengan kemampuan dari daerah mereka, dengan tujuan agak kelompok-kelompok pertemanan lokal yang ada di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat dapat saling mengingatkan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Harapannya, kesadaran diri akan muncul dalam diri masing-masing pelajar sehingga mereka dapat menghindari narkoba dan tidak menyalahgunakannya.
Dengan adanya langkah-langkah di atas, yaitu pembuatan iklan layanan masyarakat dan penyebaran aktivis anti-NAPZA ke setiap provinsi di Indonesia, diyakini bahwa pelajar di Indonesia akan tergerak hatinya untuk tidak terjerumus dalam penggunaan narkoba. Catatan penting untuk pelaksanaan program-program yang telah ditulis di atas adalah bahwa program tersebut harus dilaksanakan secara konsisten. Dengan konsistensi pelaksanaan program dan penjagaan secara maksimal, maka penyalahgunaan narkoba akan lenyap dari Indonesia. Inilah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk Indonesia yang lebih baik. Seperti kata Soekarno, “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Written by: Khairani
BNNP SULAWESI SELATAN
Instagram : @infobnn_prov_sulsel
Facebook : @Humas BNN Provinsi Sulawesi Selatan
Twitter : @humasBNNsulsel
#cegahnarkoba #sobatcegah #healthylife